IkiWonosoboMas.com - Sempat tertunda selama 2 pekan, 16 orang calon jamaah haji asal Wonosobo akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci. Ke-16 calon haji tersebut sedianya bergabung dengan kelompok terbang 35 embarkasi Adi Sumarmo Solo.
Kepastian keberangkatan 16 orang calon haji dilepas langsung oleh Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, ulama kharismatik KH Habibullah Idris, Kepala Kantor Kementerian Agama Wonosobo, dan beberapa pejabat pemkab di Sekretariat Daerah Wonosobo, Rabu pagi.
Kholiq merasa berterimakasih kepada para calon haji yang keberangkatannya tertunda karena secara tidak langsung mereka telah ikut membantu negara.
"Keikhlasan bapak ibu sekalian untuk 'legowo' berangkat belakangan, tidak bersama rombongan sesuai jadwal awal merupakan salah satu bentuk bantuan kepada negara," katanya.
Bantuan tersebut menurut Kholiq menjadi sangat berarti bagi negara di tengah munculnya berbagai permasalahan pelik terkait sistem elektronik haji yang diaplikasikan Pemerintah Arab Saudi untuk visa para calon haji.
"Insya Allah, kerelaan ke-16 calon haji asal Kecamatan Sukoharjo ini men;'jadi bekal bagi kelancaran ibadah selama di Tanah Suci serta membawa kemabruran ketika kembali lagi ke Tanah Air," katanya.
Apresiasi atas keikhlasan 16 calhaj juga disampaikan oleh KH Habibullah Idris. Sebelum memimpin doa, mantan Ketua MUI Jawa Tengah ini mengatakan tertundanya keberangkatan ke Tanah Suci bukanlah hal yang mudah untuk diterima oleh seorang calon haji.
"Saya sendiri pernah mengalami hal serupa dan ketika sampai di Tanah Suci sudah harus bersiap mengikuti rangkaian ibadah wajib sehingga terasa kurang persiapan," katanya.
Namun, katanya dengan keikhlasan dan semangat mencari keridloan Illahi justru banyak sekali hikmah yang diperoleh selama menyelesaikan semua prosesi ibadah.
"Kuncinya adalah senantiasa berpasrah diri kepada Allah SWT dan tidak perlu menyalahkan siapa pun," katanya.
Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Totok Jumantoro mengatakan ke-16 calon haji asal Kecamatan Sukoharjo tersebut bakal bergabung dengan Kloter 74.dari Kota Surakarta, Kabupaten Kebumen, Sleman, Sukoharjo, dan Kabupaten Bantul.
Ia mengatakan kloter 74 dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada Kamis (17/9) sekitar pukul 11.00 WIB. (sumber:Repubika)
Kepastian keberangkatan 16 orang calon haji dilepas langsung oleh Bupati Wonosobo, Kholiq Arif, ulama kharismatik KH Habibullah Idris, Kepala Kantor Kementerian Agama Wonosobo, dan beberapa pejabat pemkab di Sekretariat Daerah Wonosobo, Rabu pagi.
Kholiq merasa berterimakasih kepada para calon haji yang keberangkatannya tertunda karena secara tidak langsung mereka telah ikut membantu negara.
"Keikhlasan bapak ibu sekalian untuk 'legowo' berangkat belakangan, tidak bersama rombongan sesuai jadwal awal merupakan salah satu bentuk bantuan kepada negara," katanya.
Bantuan tersebut menurut Kholiq menjadi sangat berarti bagi negara di tengah munculnya berbagai permasalahan pelik terkait sistem elektronik haji yang diaplikasikan Pemerintah Arab Saudi untuk visa para calon haji.
"Insya Allah, kerelaan ke-16 calon haji asal Kecamatan Sukoharjo ini men;'jadi bekal bagi kelancaran ibadah selama di Tanah Suci serta membawa kemabruran ketika kembali lagi ke Tanah Air," katanya.
Apresiasi atas keikhlasan 16 calhaj juga disampaikan oleh KH Habibullah Idris. Sebelum memimpin doa, mantan Ketua MUI Jawa Tengah ini mengatakan tertundanya keberangkatan ke Tanah Suci bukanlah hal yang mudah untuk diterima oleh seorang calon haji.
"Saya sendiri pernah mengalami hal serupa dan ketika sampai di Tanah Suci sudah harus bersiap mengikuti rangkaian ibadah wajib sehingga terasa kurang persiapan," katanya.
Namun, katanya dengan keikhlasan dan semangat mencari keridloan Illahi justru banyak sekali hikmah yang diperoleh selama menyelesaikan semua prosesi ibadah.
"Kuncinya adalah senantiasa berpasrah diri kepada Allah SWT dan tidak perlu menyalahkan siapa pun," katanya.
Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Totok Jumantoro mengatakan ke-16 calon haji asal Kecamatan Sukoharjo tersebut bakal bergabung dengan Kloter 74.dari Kota Surakarta, Kabupaten Kebumen, Sleman, Sukoharjo, dan Kabupaten Bantul.
Ia mengatakan kloter 74 dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada Kamis (17/9) sekitar pukul 11.00 WIB. (sumber:Repubika)
STL files are transformed to GCode which 3D printers use to print objects. Most 3D modeling software lets you save or export files in STL format. Otherwise, files are saved in OBJ format and netfabb software is used to create the CNC machining STL file from the OBJ format. If you’re simply getting began find a way to|you presumably can} attempt a few of 3D modeling software which can be downloaded for free.SketchUp – SketchUp is enjoyable and free, and is understood for being easy to make use of. To construct models in SketchUp, you draw edges and faces using a number of} easy tools that you could study in quick time|a brief while}.
BalasHapus