IkiWonosoboMas.com - Wonosobo, selain dikenal
dengan keindahan panorama alamnya yang mampu mengundang para pelancong dalam
dan luar negeri. Daerah ini juga dikenal dengan wisata kulinernya, salah
satunya gulai Enthok Gobyos.
Bila sedang berlibur ke
Wonosobo, sempatkanlah mampir ke Warung Makan Enthok Gobyos di Jalan Wonosobo-Dieng
Km.1 Kampung Rowopeni Bugangan Wonosobo. Di warung milik Eko Pujianto ini Anda
akan disuguhkan kuliner khas Wonosobo, yaitu yakni gulai enthok super pedas dan
nikmat dengan ukuran porsi mantap sesuai selera.
Daging enthok dimasak
melalui perebusan yang cukup lama, membuat serat daging enthok bisa lebih empuk
dan mudah dipisah dari tulang. Ditambah dengan racikan bumbu gulai Enthok
Gobyos juga mampu mengundang siapa saja untuk segera menyantapnya.
Menurut Eko, agar daging menthok terasa empuk, memasaknya harus menggunakan kayu bakar pilihan. Meski proses memasaknya sedikit lama, tapi itu tidak menjadi soal. Terpenting adalah kualitas masakan sesuai diharapkan, lezat dan nikmat. Daging menjadi lembut dan bumbu-bumbu bisa meresap hingga ke serat daging. Tulangnya pun terasa gurih karena racikan bumbunya mampu meresap sampai ke dalamnya.
Pengunjung di warung ini juga dimanjakan dengan kebebasan seperti di rumah sendiri. Setiap pelanggan, bebas mengambil nasi maupun daging mentok sesuai selera. Ada dua jenis masakan, yakni enthok super pedas sehingga diberi nama enthok gobyos, karena setelah menyantap dijamin ’gembroyos’ (bercucuran keringat). Masakan yang lain adalah enthok biasa, yang disediakan khusus bagi pelanggan yang tidak suka pedas.
”Untuk menambah sensasi pedas, kami juga melengkapinya dengan menyediakan sambal spesial, yaitu sambal lombok rawit. Ternyata sebagian besar pelanggan menyukai sambal lombok rawit. Jadi demi memuaskan pelanggan, setiap harinya tidak kurang 5 kg cabai habis untuk membuat sambal,” tuturnya.
Warung Enthok Gobyos selalu ramai pembeli, sehingga masakan enthok yang tersedia selalu ludes terjual. Warung ini buka pukul 09.00-21.00 WIB, namun tak jarang pukul 17.00 WIB menu sudah habis. Pelanggannya juga beragam, mulai pejabat, PNS, pedagang, serta pegawai swasta. Setiap harinya tidak kurang dari 25-30 ekor mentok yang disembelih. Bahkan untuk menjaga agar tidak kesulitan bahan baku, Eko bekerjasama dengan pemasok besar untuk memenuhi kebutuhan (sumber:krjogja)
Menurut Eko, agar daging menthok terasa empuk, memasaknya harus menggunakan kayu bakar pilihan. Meski proses memasaknya sedikit lama, tapi itu tidak menjadi soal. Terpenting adalah kualitas masakan sesuai diharapkan, lezat dan nikmat. Daging menjadi lembut dan bumbu-bumbu bisa meresap hingga ke serat daging. Tulangnya pun terasa gurih karena racikan bumbunya mampu meresap sampai ke dalamnya.
Pengunjung di warung ini juga dimanjakan dengan kebebasan seperti di rumah sendiri. Setiap pelanggan, bebas mengambil nasi maupun daging mentok sesuai selera. Ada dua jenis masakan, yakni enthok super pedas sehingga diberi nama enthok gobyos, karena setelah menyantap dijamin ’gembroyos’ (bercucuran keringat). Masakan yang lain adalah enthok biasa, yang disediakan khusus bagi pelanggan yang tidak suka pedas.
”Untuk menambah sensasi pedas, kami juga melengkapinya dengan menyediakan sambal spesial, yaitu sambal lombok rawit. Ternyata sebagian besar pelanggan menyukai sambal lombok rawit. Jadi demi memuaskan pelanggan, setiap harinya tidak kurang 5 kg cabai habis untuk membuat sambal,” tuturnya.
Warung Enthok Gobyos selalu ramai pembeli, sehingga masakan enthok yang tersedia selalu ludes terjual. Warung ini buka pukul 09.00-21.00 WIB, namun tak jarang pukul 17.00 WIB menu sudah habis. Pelanggannya juga beragam, mulai pejabat, PNS, pedagang, serta pegawai swasta. Setiap harinya tidak kurang dari 25-30 ekor mentok yang disembelih. Bahkan untuk menjaga agar tidak kesulitan bahan baku, Eko bekerjasama dengan pemasok besar untuk memenuhi kebutuhan (sumber:krjogja)
0 Response to "Menikmati Sensasi Pedas Enthok Gobyos Khas Wonosobo"
Posting Komentar