IkiWonosoboMas.com - Pengadilan Agama Kabupaten Wonosobo mengeluarkan data yang menyebutkan angka 300 anak Wonosobo yang terpaksa mengajukan pernikahan karena hamil. Data yang dikeluarkan oleh pihak pengadilan agama Kabupaten Wonosobo tentu membuat Wakil Bupati Wonosobo, Maya Rosida merasa prihatin.
Melihat data tersebut, Maya mengaku akan berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran para remaja terhadap bahaya pergaulan bebas. Salah satunya dengan menggalakkan kegiatan pramuka, PIK, PMR maupun pendidikan berbasis agama untuk menanggulangi dampak negatif arus globalisasi.
“Kondisi alam yang sejuk dan cenderung dingin di Wonosobo, ada kemungkinan menjadi salah satu faktor pemicu naiknya angka kehamilan di kalangan remaja”, beber Maya.
Menurutnya perlu upaya dari berbagai pihak agar lebih berperan aktif dalam mengawasi anak-anak dan kalangan remaja yang ada disekitarnya. “Semua pihak wajib memberi perhatian terhadap kondisi memprihatinkan ini, karena tanpa ada keterlibatan masyarakat, akan sangat sulit untuk mengendalikan para remaja”, tegas Wabup.
Selain pentingnya keterlibatan semua unsur di masyarakat, Maya juga menyoroti menjamurnya tempat-tempat hiburan malam di Kota Wonosobo. “Tempat hiburan malam seperti karaoke liar, apalagi yang menyediakan pemandu lagu selayaknya dibatasi atau bahkan dilarang sama sekali”, tegas Maya.
Hal tersebut penting, karena menurut Wabup, meningkatkan angka penderita HIV/AIDS di Wonosobo juga tak terkait erat dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses hiburan malam. “Kita akan berkoordinasi dengan ulama dan tokoh-tokoh masyarakat agar terus meningkatkan kepedulian terhadap hal ini”, tutup Maya. (Sumber:wonosobozone)
Foto:kompasiana
http://www.wonosobozone.com/2015/09/wajib-jadi-keprihatinan-bersama-300.html
Melihat data tersebut, Maya mengaku akan berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran para remaja terhadap bahaya pergaulan bebas. Salah satunya dengan menggalakkan kegiatan pramuka, PIK, PMR maupun pendidikan berbasis agama untuk menanggulangi dampak negatif arus globalisasi.
“Kondisi alam yang sejuk dan cenderung dingin di Wonosobo, ada kemungkinan menjadi salah satu faktor pemicu naiknya angka kehamilan di kalangan remaja”, beber Maya.
Menurutnya perlu upaya dari berbagai pihak agar lebih berperan aktif dalam mengawasi anak-anak dan kalangan remaja yang ada disekitarnya. “Semua pihak wajib memberi perhatian terhadap kondisi memprihatinkan ini, karena tanpa ada keterlibatan masyarakat, akan sangat sulit untuk mengendalikan para remaja”, tegas Wabup.
Selain pentingnya keterlibatan semua unsur di masyarakat, Maya juga menyoroti menjamurnya tempat-tempat hiburan malam di Kota Wonosobo. “Tempat hiburan malam seperti karaoke liar, apalagi yang menyediakan pemandu lagu selayaknya dibatasi atau bahkan dilarang sama sekali”, tegas Maya.
Hal tersebut penting, karena menurut Wabup, meningkatkan angka penderita HIV/AIDS di Wonosobo juga tak terkait erat dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses hiburan malam. “Kita akan berkoordinasi dengan ulama dan tokoh-tokoh masyarakat agar terus meningkatkan kepedulian terhadap hal ini”, tutup Maya. (Sumber:wonosobozone)
Foto:kompasiana
http://www.wonosobozone.com/2015/09/wajib-jadi-keprihatinan-bersama-300.html
Memalukan
BalasHapusHalahyung...
BalasHapusTutup kabeh wae tempat hiburane......
BalasHapusTutup kabeh wae tempat hiburane......
BalasHapusWonosobo?????
BalasHapusbupati harus menindak tegas...
BalasHapustutup tempat MAKSIAT karaoke tutup dan yang lainnya....