IkiWonosoboMas.com - Siapa yang tidak kenal Dieng, sebuah dataran tinggi di
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang menyimpan keindahan panorama alamnya.
Kawasan wisata yang hanya berjarak sekitar 30 km dari pusat kota biasa disebut
dengan tempatnya bersemayam para dewa dewi. Seperti namanya Dieng, berasal dari
bahasa Sansekerta, yaitu “Di” yang berarti tempat yang tinggi dan “Hyang” yang
berarti tempat para dewa dewi.
Selain dikenal sebagai tempat dengan karakteristik suasana
spiritual yang kental, Dieng juga dikenal sebagai tempat tujuan wisata di
Wonosobo. Di daerah yang berada di ketinggian 2.093 Mdpl (meter diatas
permukaan laut) tersebut terdapat banyak candi kuno, berukuran kecil dan
bercorak Hindu. Arsitektur candi –candi tersebut juga sangat unik dan indah.
Mengingat berada dalam ketinggian, kawasan dataran tinggi
Dieng memiliki udara yang sejuk dengan adanya selimut kabut tebal yang sering
menutupinya. Diwilayah ini, suhu rata-rata hanya sekitar 15-20 derajat celcius.
Bahkan di malam hari pada saat puncak musim kemarau, suhunya bisa minus nol
derajat celcius.
Terdapat alasan kenapa sebagian kalangan meyakini Dataran
Tinggi Dieng menjadi tempat persemayaman dewa – dewi. Hal tersebut tidak lepas
dari keindahan panorama alam yang menjadi objek wisata. Beberapa objek yang
sangat menarik untuk Anda ketahui seperti:
1. Candi di Dataran Tinggi Dieng
Seperti yang sudah diungkapkan di awal. Di Dataran Tinggi
Dieng terdapat candi-candi Hindu yang tersebar di beberapa tempat, uniknya
candi-candi tersebut memiliki nama sesuai dengan tokoh-tokoh dalam epik
Mahabharata yang terkenal itu. Ada Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan
sebagainya.
Bila memperhatikan seni arsitekturnya, candi di Dieng
mengadopsi bangunan candi yang ada di India. Hal ini dapat terlihat dari
arca-arca yang menghiasi sisi bangunan candi, di antaranya Mahakala, Nandi
Swara, Durga Mahesasura Mardini, Ganesa, dan Agastya. Dua bangunan candi yang
dapat dibandingkan adalah Candi Arjuna
yang mirip dengan Candi Bhintargaon di India serta Candi Semar yang mirip
dengan Candi Parasurameswara (India) dengan bentuk Mandapa.
2. Bukit Sikunir Dieng
Bukit Sikunir sejak awal 2014 menjadi primadona bagi para
pemburu sunrise. Karena di bukit inilah keindahan sunrise (matahari terbit)
paling memikat dapat Anda temui di kawasan wisata Dieng. Bukit Sikunir berada
di dataran tinggi Dieng dengan ketinggian sekitar 2.200 m dpl, terletak di Desa Sembungan,
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Desa Sembungan sendiri merupakan sebuah
desa yang berada di permukaan tertinggi di seluruh Pulau Jawa.
Sinar matahari yang terbit di Bukit Sunrise mempunyai pesona
warna orange. Dan warna oranye tersebut seperti warna kunyit sehingga membuat
masyarakat lokal memberi nama bukit tersebut dengan sikunir, berasal dari
bahasa Jawa yaitu kunir, yang artinya kunyit.
3. Telaga Warna Dieng
Pernah melihat sebuah danau atau telaga dengan air lebih
dari satu warna? Di kawasan wisata dataran tinggi Dieng inilah terdapat sebuah
telaga yang menyuguhkan fenomena alam yang begitu indah, yakni pergantian warna
air dari telaga tersebut. Sedikitnya ada 5 warna yang akan Anda lihat disana.
Telaga Warna Dieng, merupakan salah satu objek wisata yang
dapat Anda temui di Kabupaten Wonosobo. Anda dapat menyusuri tepian telaga ini,
juga terdapat balkon kecil sebagai tempat duduk bersantai menikmati keindahan
alam yang ada di sana.
Jika Anda tertarik menyaksikan keindahan Telaga Warna Dieng
secara utuh, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang memagari telaga tersebut.
Di ketinggian itu, Anda akan menjumpai keindahan telaga dengan warna-warni yang
begitu menawan hati, dengan gradasi warna yang memikat.
Air di telaga ini terkadang berwarna hijau dan kuning atau
berwarna warni seperti pelangi. Hal ini
terjadi karena di dalam air tersebut terdapat kandungan sulfur cukup
tinggi sehingga ketika sinar matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak
berwarna warni. Di bagian tengah telaga ini, Anda dapat menyaksikan letupan air
mendidih sebagaimana yang ada di Kawah Putih Ciwidey Bandung.
4. Telaga Cebong Dieng
Tak hanya Telaga Warna yang terdapat di kawasan wiata
dataran tinggi Dieng. Telaga Cebong yang
biasa disebut telaga di atas awan berada di ketinggian 2.300 m dpl, terletak di
Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Telaga Cebong adalah
harmoni alam yang indah yang dapat Anda temui di kawasan wisata Dieng di
Wonosobo. Anda bahkan dapat berkemah di kawasan telaga ini disaat ingin mendaki
ke Bukit Sikunir.
Warna langit yang biru berpadu dengan hijaunya perbukitan
yang memantul pada permukaan telaga yang tenang dan jernih. Di tempat ini, Anda
akan merasakan keindahan alam yang begitu menawan dan udara pegunungan yang menyegarkan.
Cara terbaik untuk merasakan pesona alam yang dimiliki
telaga di atas awan tersebut adalah dengan menaiki perahu dan mengitari telaga
Cebong. Pernahkah membayangkan diri Anda naik perahu di atas gunung?
Tidak seperti Telaga Warna, Air di telaga ini tidak
bercampur dengan belerang, oleh sebab itu warnanya jernih dan bersih. Sementara itu, Telaga Cebong hanya memiliki
kedalaman 2 – 4 meter, Anda bahkan dapat memancing di Telaga Cebong ini. Pada
umumnya, para penikmat perjalanan yang datang ke kawasan wisata Dieng terlebih
dahulu menikmati sunrise di Bukit Sikunir Dieng sebelum singgah ke Telaga
Cebong.
5. Sumur Jalatunda
Terletak di arah paling barat kawasan wisata Dieng, tepatnya
terletak di Desa Wisata Pekasiran, Sumur Jalatunda memiliki beberapa versi
cerita asal muasal sumur. Menurut asumsi ilmiah, sumur berwarna hijau pekat
berdiameter sekitar 90 meter ini adalah sebuah kepundan yang terbentuk akibat
letusan gunung api jutaan tahun lalu.
Sementara, ada mitos yang menyebutkan
bahwa dahulu kala ada seorang putri cantik jelita yang gemar mengenakan pakaian
serba putih, namun berperangai jahat. Putri cantik ini sering meminta tumbal
kepada masyarakat sekitar untuk dikorbankan dan ditenggelamkan di sumur ini.
Untuk dapat sampai di sumur ini, Anda harus meniti 257 anak
tangga. Saat sampai di anak tangga terakhir, Anda akan melihat tumpukan batu
kerikil yang terhampar beralaskan karung beras. Menurut keyakinan masyarakat
lokal, mereka yang mampu melempar batu kerikil ke sumur sejauh jarak tertentu
akan mendapatkan keberuntungan dan terkabul niat serta keinginannya. Inilah
sebab batu kerikil di tempat ini menambah keunikan dan menjadi daya tarik bagi
para wisatawan untuk mengunjunginya.
Tetapi, batu yang digunakan untuk melempar keberuntungan
adalah batu yang harus dibeli dari anak-anak Dieng di lokasi sumur ini, yaitu
batu kerikil beralas karung ala kadarnya di ujung anak tangga. Anda hanya harus
mengeluarkan biaya Rp 500 untuk batu kerikil itu.(initempatwisata)
Foto:initempatwisata
Erapanya wonosobo
BalasHapus