IkiWonosoboMas.com - Baru berusia 10 tahun, Yudha Budi Prasetyo warga Dusun Bruto RT3 RW2, Desa Kagungan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo sudah harus menderita Thalasemia. Penyakit kelainan darah tersebut telah diderita sejak ia berusia 10 bulan.
Sang ayah, Sulisno (40) bekerja sebagai buruh harian lepas. Bersama kedua orang tuanya Yudha yang kini duduk di kelas 4 SD tinggal di rumahnya yang hanya terbuat dari bilik bambu. Seumur hidupnya Yudha harus menjalani transfusi darah yang selama ini biayanya mengandalkan BPJS dari pemerintah. namun untuk biaya-biaya lain seperti transportasi dan pembelian obat-obatan lain yang tidak ditanggung BPJS, ditanggung sendiri.
"Terus terang berat untuk saya yang hanya bekerja sebagai buruh lepas, namun bagaimana lagi? Segala upaya akan kami lakukan. Meski kadang ada obat-obatan yang tidak bisa kami beli, karena benar-benar tidak punya uang," ungkap Sulisno, saat ditemui di RSU Tidar Kota Magelang menemani anak ketiganya menjalani transfusi darah, Senin (22/6/2015).
Karena itulah, pihaknya berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu meringankan beban hidupnya. "Semua sudah habis terjual untuk biaya yudha berobat. Sejauh ini, hasil bekerja hanya cukup untuk makan. Namun kadang kalau tidak ada pekerjaan, ya terpaksa makan nasi ama garam saja," ungkapnya pasrah.
Sumber: krjogja.com
Sang ayah, Sulisno (40) bekerja sebagai buruh harian lepas. Bersama kedua orang tuanya Yudha yang kini duduk di kelas 4 SD tinggal di rumahnya yang hanya terbuat dari bilik bambu. Seumur hidupnya Yudha harus menjalani transfusi darah yang selama ini biayanya mengandalkan BPJS dari pemerintah. namun untuk biaya-biaya lain seperti transportasi dan pembelian obat-obatan lain yang tidak ditanggung BPJS, ditanggung sendiri.
"Terus terang berat untuk saya yang hanya bekerja sebagai buruh lepas, namun bagaimana lagi? Segala upaya akan kami lakukan. Meski kadang ada obat-obatan yang tidak bisa kami beli, karena benar-benar tidak punya uang," ungkap Sulisno, saat ditemui di RSU Tidar Kota Magelang menemani anak ketiganya menjalani transfusi darah, Senin (22/6/2015).
Karena itulah, pihaknya berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu meringankan beban hidupnya. "Semua sudah habis terjual untuk biaya yudha berobat. Sejauh ini, hasil bekerja hanya cukup untuk makan. Namun kadang kalau tidak ada pekerjaan, ya terpaksa makan nasi ama garam saja," ungkapnya pasrah.
Sumber: krjogja.com
0 Response to "Salah Satu Ladang Amal Bagi Orang Wonosobo di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar