IkiWonosoboMas.com - Sebagai orang Wonosobo tentu bangga memiliki suatu keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Keunikan dalam hal apapun karena itu merupakan daya tarik. Termasuk keunikan di sektor agribisnis. Domba asal Wonosobo menjadi keunikan tersendiri karena dianggap menjadi salah satu varietas baru di dunia perdombaan.
Dombos alias Domba Wonosobo merupakan domba lokal yang sudah dibudidayakan secara turun temurun oleh masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah.
Dombos sendiri merupakan hasil persilangan antara domba texel dengan domba lokal ekor tipis (DET). Texel jantan dikawinkan dengan DET betina. Maka keluar F1 yang memiliki fenotipe domba texel sebesar 50% dan DET sebesar 50%. Kemudian F1 jantan dikawinkan dengan F1 betina, perlakuan tersebut diulang terus menerus hingga lebih dari F3 dan sampai mengarah ke fenotipe sebesar 85% domba texel sehingga berpotensi sebagai domba pedaging. Kini keturunan dombos sudah sampai diatas generasi ke-6 dan 7. Ada yang faham soal ilmu perdombaan seperti ini?
Nah perhatikan ciri - ciri spesifik dombos ini antara lain warna tubuh dominan putih, bulu putih, muka totol hitam, kuku putih belang hitam, bulu berupa wol halus sampai sedang yang menutupi sebagian besar permukaan tubuh, kecuali muka, perut bagian bawah dan kaki, jantan dan betina tidak bertanduk, bentuk telinga kecil mengarah ke samping, garis muka cembung, garis punggung lurus sampai agak cekung, bentuk ekor kecil dan pendek dengan ujung ekor meruncing, bentuk tubuh besar dan panjang, dan temperamennya tergolong tenang.
Menyoal keunikan, dombos mempunyai keunikan yang berbeda dibandingkan galur-galur domba lokal lain. Bobotnya yang mencapai dua kali lipat bobot domba lokal lainnya sehingga menarik banyak peternak untuk mengembangbiakkannya. Keunikan lainnya, bila domba lokal lain dapat beranak setahun sekali, berbeda dengan dombos yang dapat beranak lebih dari setahun. Dewasa kelamin dombos kebanyakan di 6-7 bulan, namun perkawinan baru bisa dilakukan di atas umur 1 tahun. Sementara produktivitasnya mencapai umur 5-6 tahun.
Keunikan dombos ini mendorong pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2915/Kpts/Ot.140/6/2011 tentang Penetapan Rumpun Domba Wonosobo. Hal itu berarti dombos menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak asli Indonesia umumnya dan Wonosobo pada khususnya yang perlu dilindungi dan dilestarikan.
Dombos alias Domba Wonosobo merupakan domba lokal yang sudah dibudidayakan secara turun temurun oleh masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah.
Dombos sendiri merupakan hasil persilangan antara domba texel dengan domba lokal ekor tipis (DET). Texel jantan dikawinkan dengan DET betina. Maka keluar F1 yang memiliki fenotipe domba texel sebesar 50% dan DET sebesar 50%. Kemudian F1 jantan dikawinkan dengan F1 betina, perlakuan tersebut diulang terus menerus hingga lebih dari F3 dan sampai mengarah ke fenotipe sebesar 85% domba texel sehingga berpotensi sebagai domba pedaging. Kini keturunan dombos sudah sampai diatas generasi ke-6 dan 7. Ada yang faham soal ilmu perdombaan seperti ini?
Nah perhatikan ciri - ciri spesifik dombos ini antara lain warna tubuh dominan putih, bulu putih, muka totol hitam, kuku putih belang hitam, bulu berupa wol halus sampai sedang yang menutupi sebagian besar permukaan tubuh, kecuali muka, perut bagian bawah dan kaki, jantan dan betina tidak bertanduk, bentuk telinga kecil mengarah ke samping, garis muka cembung, garis punggung lurus sampai agak cekung, bentuk ekor kecil dan pendek dengan ujung ekor meruncing, bentuk tubuh besar dan panjang, dan temperamennya tergolong tenang.
Menyoal keunikan, dombos mempunyai keunikan yang berbeda dibandingkan galur-galur domba lokal lain. Bobotnya yang mencapai dua kali lipat bobot domba lokal lainnya sehingga menarik banyak peternak untuk mengembangbiakkannya. Keunikan lainnya, bila domba lokal lain dapat beranak setahun sekali, berbeda dengan dombos yang dapat beranak lebih dari setahun. Dewasa kelamin dombos kebanyakan di 6-7 bulan, namun perkawinan baru bisa dilakukan di atas umur 1 tahun. Sementara produktivitasnya mencapai umur 5-6 tahun.
Keunikan dombos ini mendorong pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2915/Kpts/Ot.140/6/2011 tentang Penetapan Rumpun Domba Wonosobo. Hal itu berarti dombos menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak asli Indonesia umumnya dan Wonosobo pada khususnya yang perlu dilindungi dan dilestarikan.
0 Response to "Kenalkan, Dombos Alias Domba Wonosobo"
Posting Komentar