IkiWonosoboMas.com - Raymond Sapoen, salah satu kandidat presiden Suriname yang akan bertarung dalam pemilihan presiden bulan Mei mendatang, merupakan keturunan Wonosobo. Dia cucu dari Tumpi yang tinggal di Dukuh Polowono, Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Semasa hidup, Tumpi adalah kembang desa.
“Rambutnya keriting, cantik, dan banyak yang menyukainya,” ujar Sosromihardjo, 115 tahun, paman Tumpi, saat ditemui di rumahnya, Kamis, 12 Februari 2015.
Sosromihardjo adalah adik Mbok Karjosentono. Tumpi meninggalkan desanya dan pergi ke Suriname sebagai kuli kontrak. Ia dibawa oleh Warek—yang berasal dari kata werk. Warek merupakan orang Belanda yang bertugas mencari kuli kontrak.
Berdasarkan data arsip Negara Belanda, Tumpi pergi ke Suriname menggunakan nama orang tuanya, Karijosentono. Dia pergi ke Suriname saat masih berusia 16 tahun.
Menurut pegiat komunitas Sambung Roso Jawa-Suriname, Arie Grobbee, Tumpi meninggalkan Jawa dari Pelabuhan Tanjung Priok pada 16 Agustus 1926. “Ia bekerja di perusahaan gula yang bernama N.V. Nickerie Sugar Estate & Co Ltd,” katanya saat bersama Tempo ke Desa Kepil.
Arie adalah warga keturunan Belanda yang kini tinggal di Purbalingga. Sudah setahun ini ia melakukan penelusuran terhadap warga keturunan Jawa yang menjadi kuli kontrak di Suriname.
Saat ditunjukkan foto Tumpi oleh Arie, Sosromihardjo langsung mengiyakan bahwa Tumpi adalah anak dari kakaknya, Karijosentono. Sosromihardjo berharap agar keturunan kakaknya itu bisa ditemukan dan mengunjungi keluarga leluhurnya.
Raymond Sapoen, calon Presiden Suriname, akan bertarung pada pemilihan presiden Mei mendatang. Ia akan maju dengan dukungan Partai Pertjaja Luhur. Raymond sendiri mengkonfirmasi bahwa dia keturunan Banyumas. (Sumber: Tempo)
Home » Berita »
iki wonosobo mas »
Presiden Suriname
» Nenek Capres Suriname Kembang Desa Jangkrikan, Kepil, Wonosobo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Di Jangkrikan ternyata terdapat keturunan orang hebat
BalasHapus