Kabar itu bermula dari seorang anak kecil berusia 7 tahun yang selamat dari kecelakaan pesawat tersebut. Dia mencari pertolongan ke rumah penduduk sejauh tiga perempat mil untuk menelepon 911 guna memberitahukan tentang kecelakaan pesawat terbang kepada polisi.
Sailor nama gadis itu, dengan mengenakan kemeja lengan pendek yang penuh dengan darah mengatakan kepada Wilkins (71) “dia mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia mengalami kecelakaan”.
Dengan bantuan Sailor, badan keamanan transportasi nasional AS (NTSB) berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat tersebut dalam hitungan 3 hari.
Marty Gutzler menerbangkan pesawat, yang kemudian dilaporkan mengalami masalah mesin dan kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara di sekitar 05:55 CST, kata pihak berwenang.
Petugas pengatur mencoba untuk mengarahkan Marty untuk mendarat di bandara terdekat dari tempat kejadian kecelakaan. Namun sekitar 40 menit kemudian, 911 menerima telepon darurat dari Wilkins.
Federal Aviation Administration mengatakan pada Jumat bahwa pesawat itu lepas landas dari Bandara Regional Tallahassee, Florida dan menuju Mount Vernon, Illinois. Sailor mengatakan kepada polisi bahwa keluarganya baru saja dari Key West, Florida.
Pesawat yang ditumpangi Sailor Gutzler menewaskan empat orang, termasuk orangtua Sailor, Marty Gutzler (48 tahun) dan istri Kimberly Gutzler (46 tahun), kakaknya Piper Gutzler (9 tahun) dan sepupunya, Sierra Wilder (14 tahun). Semua korban berasal dari Nashville, Illinois.
Oleh pihak kepolisian keempat jenazah itu dibawa ke Louisville, Kentucky untuk diotopsi. Sementara bangkai pesawat telah diangkut pada hari Minggu (4/1) kemarin ke sebuah lokasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut situs FAA, Gutzler adalah pilot komersial dan instruktur penerbangan berlisensi.
(Ism, Sumber: Dream/ Emirates 24/7)