IkiWonosoboMas.com - Badan Geologi kementrian ESDM mengungkapkan sepanjang tahun 1924 - 2005 terdapat sedikitnya ada 10 kejadian gempa bumi yang merenggut nyawa rata-rata 33 orang dalam setiap kejadian. Peristiwa gempa bumi yang paling banyak menelan korban jiwa terjadi di Wonosobo pada tanggal 2 Desember 1924 dengan jumlah korban sebanyak 727 orang.
Jumlah korban gempa yang berpusat di darat tidak bisa dibandingkan dengan jumlah korban gempa yang berpusat di laut yang disusul oleh gelombang tsunami. Dalam rentang waktu sepanjang tahun 1883-2004, terdapat 12 bencana gempa yang disusul tsunami di sejumlah tempat di Indonesia. Korban terbanyak adalah tsunami Aceh pada akhir tahun 2004 yang mencapai 290.000 orang dan tsunami akibat gempa tektonik letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 sebanyak 36.000 orang.
Bencana tsunami Aceh sendiri merupakan bencana tsunami terbesar di dunia. Sumber data National Geophysical Data Centre, NOAA, 2005, melaporkan sepanjang tahun 1570-2004 dari 25 catatan tsunami global, tsunami di Aceh merupakan tsunami terbesar di dunia karena menewaskan ratusan ribu orang di beberapa negara.
Rangkaian sejarah terjadinya bencana harus bisa menjadi pelajaran. Bukan untuk menakuti, tetapi dari peristiwa tersebut bisa dipelajari dengan teliti untuk meminimalkan risiko bencana. Risiko bencana bisa diminimalkan dengan menjaga perilaku yang berwawasan lingkungan, menghindari zona-zona rawan bencana untuk kegiatan usaha atau permukiman, dan tidak mengolah lahan yang rentan gerakan tanah
Dengan selalu menjaga sungai agar tetap mengalir dan dalam adalah tindakan penting agar terhindar dari bencana akibat perilaku manusia, seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor..
Sumber: Kompas.
Foto: jatiningjati.com
Home » Bencana »
Berita »
Gempa Bumi »
Sejarah Wonosobo
» Gempa Bumi di Wonosobo Yang Menelan Korban Jiwa Sebanyak 727 Orang